Penyimpanan Asi Menurut Who

Halo, selamat datang di buyandsellwithvikas.ca! Senang sekali Anda mampir di blog kami yang penuh informasi bermanfaat untuk para ibu dan calon ibu. Kali ini, kita akan membahas topik penting yang seringkali menjadi pertanyaan besar bagi ibu menyusui: Penyimpanan ASI Menurut WHO.

Menyusui adalah anugerah terindah, dan ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Namun, seringkali ibu perlu memerah ASI dan menyimpannya untuk berbagai keperluan, entah karena harus bekerja, bepergian, atau sekadar ingin memiliki stok ASI. Nah, agar ASI tetap berkualitas dan aman untuk si kecil, penting banget untuk memahami panduan penyimpanan ASI menurut WHO.

Artikel ini akan membongkar tuntas semua hal yang perlu Anda ketahui tentang penyimpanan ASI menurut WHO, mulai dari wadah yang tepat, suhu penyimpanan yang ideal, hingga tips praktis agar ASI tetap terjaga nutrisinya. Jadi, simak terus ya!

Mengapa Penyimpanan ASI yang Tepat Itu Penting?

Penyimpanan ASI yang tepat bukan sekadar soal menjaga ASI tetap segar, tapi juga tentang melindungi kesehatan bayi Anda. ASI yang disimpan dengan benar akan:

  • Mempertahankan nutrisi: ASI mengandung berbagai nutrisi penting dan antibodi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang. Penyimpanan yang salah dapat merusak nutrisi ini.
  • Mencegah pertumbuhan bakteri: ASI adalah media yang baik untuk pertumbuhan bakteri jika tidak disimpan dengan benar. Bakteri ini bisa menyebabkan bayi sakit.
  • Menghindari pemborosan: Dengan menyimpan ASI dengan benar, Anda bisa memanfaatkan semua ASI yang telah diperah dan mencegah ASI terbuang percuma.

Oleh karena itu, memahami panduan penyimpanan ASI menurut WHO sangat penting untuk memastikan bayi Anda mendapatkan ASI yang berkualitas dan aman.

Panduan Penyimpanan ASI Segar Menurut WHO

Wadah Penyimpanan ASI yang Dianjurkan

Menurut WHO, wadah penyimpanan ASI yang ideal adalah:

  • Botol ASI: Pilih botol ASI yang terbuat dari kaca atau plastik food grade dan bebas BPA (Bisphenol A). Botol kaca lebih mudah dibersihkan dan disterilkan, tetapi lebih rentan pecah. Botol plastik lebih ringan dan tahan lama, tetapi perlu diganti secara berkala.
  • Kantong ASI: Kantong ASI adalah pilihan praktis untuk menyimpan ASI dalam jumlah kecil dan membekukannya. Pastikan kantong ASI yang Anda pilih terbuat dari bahan yang kuat dan bebas BPA.
  • Wadah Tertutup Lainnya: Jika Anda tidak memiliki botol atau kantong ASI, Anda bisa menggunakan wadah tertutup lainnya yang terbuat dari kaca atau plastik food grade. Pastikan wadah tersebut bersih dan mudah dibersihkan.

Suhu dan Durasi Penyimpanan ASI Segar

Penyimpanan ASI menurut WHO memberikan panduan jelas mengenai suhu dan durasi penyimpanan ASI segar:

  • Suhu Ruangan (25°C atau lebih rendah): Hingga 4 jam. Sebaiknya ASI segera digunakan setelah diperah.
  • Kulkas (4°C atau lebih rendah): Hingga 4 hari. Simpan ASI di bagian belakang kulkas, bukan di pintu.
  • Freezer (-18°C atau lebih rendah): Hingga 6 bulan. ASI beku yang disimpan lebih lama masih aman untuk dikonsumsi, tetapi kualitasnya mungkin sedikit menurun.

Tips Tambahan untuk Penyimpanan ASI Segar

  • Berikan tanggal dan jam pada setiap wadah ASI. Ini akan membantu Anda melacak ASI yang paling lama disimpan dan menggunakannya terlebih dahulu.
  • Isi wadah ASI tidak sampai penuh, karena ASI akan mengembang saat membeku.
  • Jangan mencampur ASI yang baru diperah dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan. Dinginkan ASI yang baru diperah terlebih dahulu sebelum mencampurnya.
  • Simpan ASI dalam porsi kecil (60-120 ml). Ini akan membantu Anda mengurangi pemborosan ASI jika bayi tidak menghabiskan semua ASI dalam sekali minum.

Panduan Penyimpanan ASI Beku Menurut WHO

Proses Pembekuan ASI yang Benar

  • Dinginkan ASI segar terlebih dahulu di kulkas sebelum membekukannya. Ini akan membantu mencegah pembentukan kristal es yang besar, yang dapat merusak tekstur dan kualitas ASI.
  • Bekukan ASI secepat mungkin. Semakin cepat ASI dibekukan, semakin baik kualitasnya.
  • Atur suhu freezer ke -18°C atau lebih rendah. Pastikan freezer dalam kondisi baik dan suhunya stabil.

Cara Mencairkan ASI Beku yang Aman

Penyimpanan ASI menurut WHO juga memberikan panduan tentang cara mencairkan ASI beku dengan aman:

  • Pindahkan ASI beku ke kulkas selama semalam. Ini adalah cara terbaik untuk mencairkan ASI karena prosesnya lambat dan aman.
  • Rendam wadah ASI beku dalam air hangat. Jangan gunakan air panas atau microwave, karena dapat merusak nutrisi ASI.
  • Gunakan ASI yang sudah dicairkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mencairkan ASI Beku

  • ASI beku mungkin terlihat berbeda dari ASI segar. ASI beku bisa terpisah menjadi lapisan lemak dan air. Ini normal. Cukup goyangkan wadah ASI dengan lembut untuk mencampurkannya kembali.
  • ASI beku mungkin memiliki bau yang berbeda. Beberapa ibu melaporkan bahwa ASI beku memiliki bau yang sabun atau logam. Ini disebabkan oleh enzim lipase yang memecah lemak dalam ASI. ASI ini masih aman untuk dikonsumsi, tetapi jika bayi Anda menolak, Anda bisa mencoba memanaskan ASI sebentar (tidak sampai mendidih) untuk menonaktifkan enzim lipase.

Membersihkan dan Mensterilkan Peralatan Pompa ASI dan Wadah Penyimpanan

Kebersihan adalah kunci utama dalam penyimpanan ASI menurut WHO. Berikut adalah panduan membersihkan dan mensterilkan peralatan pompa ASI dan wadah penyimpanan:

  • Cuci semua bagian pompa ASI dan wadah penyimpanan dengan air sabun hangat setelah setiap penggunaan. Gunakan sikat botol untuk membersihkan bagian dalam botol dan wadah.
  • Bilas semua bagian dengan air bersih. Pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal.
  • Sterilkan peralatan pompa ASI dan wadah penyimpanan setiap hari, terutama jika bayi Anda berusia di bawah 3 bulan atau memiliki masalah kesehatan. Anda bisa mensterilkan dengan cara merebus, menggunakan sterilizer uap, atau menggunakan mesin cuci piring dengan siklus sanitize.
  • Keringkan semua bagian peralatan pompa ASI dan wadah penyimpanan sebelum menyimpannya.

Tabel Panduan Penyimpanan ASI Menurut WHO

Berikut adalah tabel ringkasan panduan penyimpanan ASI menurut WHO untuk memudahkan Anda:

Lokasi Penyimpanan Suhu Durasi Penyimpanan Catatan
Suhu Ruangan 25°C atau lebih rendah Hingga 4 jam Sebaiknya segera digunakan setelah diperah.
Kulkas 4°C atau lebih rendah Hingga 4 hari Simpan di bagian belakang kulkas, bukan di pintu.
Freezer -18°C atau lebih rendah Hingga 6 bulan ASI beku yang disimpan lebih lama masih aman, tetapi kualitasnya menurun.
ASI yang sudah dicairkan Kulkas Hingga 24 jam Jangan dibekukan kembali.

FAQ: Pertanyaan Seputar Penyimpanan ASI Menurut WHO

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang penyimpanan ASI menurut WHO:

  1. Apakah boleh mencampur ASI yang baru diperah dengan ASI yang sudah didinginkan? Tidak disarankan. Dinginkan ASI yang baru diperah terlebih dahulu sebelum mencampurnya.
  2. Bagaimana cara mengetahui apakah ASI sudah basi? ASI yang basi akan berbau asam atau tengik, dan mungkin memiliki tekstur yang berubah.
  3. Apakah boleh menghangatkan ASI di microwave? Tidak disarankan, karena microwave dapat merusak nutrisi ASI dan menyebabkan titik panas yang bisa membakar mulut bayi.
  4. Berapa lama ASI bisa bertahan setelah dikeluarkan dari kulkas? ASI yang dikeluarkan dari kulkas sebaiknya digunakan dalam waktu 1-2 jam.
  5. Apakah boleh menggunakan ASI yang sudah dibekukan selama lebih dari 6 bulan? ASI masih aman untuk dikonsumsi, tetapi kualitasnya mungkin sedikit menurun.
  6. Bagaimana cara membersihkan pompa ASI dengan benar? Cuci semua bagian dengan air sabun hangat setelah setiap penggunaan, bilas dengan air bersih, dan sterilkan setiap hari.
  7. Apakah semua botol ASI aman untuk digunakan? Pilih botol ASI yang terbuat dari kaca atau plastik food grade dan bebas BPA.
  8. Bagaimana jika ASI saya berbau sabun setelah dibekukan? Ini disebabkan oleh enzim lipase. ASI ini masih aman untuk dikonsumsi, tetapi jika bayi menolak, Anda bisa mencoba memanaskannya sebentar.
  9. Apakah ASI beku kehilangan nutrisinya? Sebagian kecil nutrisi mungkin hilang selama proses pembekuan, tetapi ASI beku tetap merupakan makanan terbaik untuk bayi.
  10. Bagaimana cara memberi makan bayi dengan ASI yang sudah dicairkan? Hangatkan ASI dengan merendam wadahnya dalam air hangat, lalu berikan kepada bayi dengan botol atau sendok.
  11. Apakah boleh membekukan kembali ASI yang sudah dihangatkan tetapi tidak habis? Tidak disarankan untuk membekukan kembali ASI yang sudah dihangatkan. Sebaiknya buang sisa ASI tersebut.
  12. Apakah perlu khawatir jika ASI yang sudah dibekukan terpisah menjadi lapisan-lapisan? Tidak perlu khawatir, itu normal. Goyangkan wadah dengan lembut untuk mencampurkannya kembali.
  13. Bisakah saya menyumbangkan ASI yang sudah saya simpan lama di freezer? Sebaiknya hubungi bank ASI setempat untuk mengetahui persyaratan dan panduan mereka.

Kesimpulan

Semoga panduan lengkap penyimpanan ASI menurut WHO ini bermanfaat bagi Anda para ibu menyusui. Ingatlah, penyimpanan ASI yang tepat adalah investasi berharga untuk kesehatan dan tumbuh kembang si kecil. Jangan ragu untuk kembali mengunjungi buyandsellwithvikas.ca untuk informasi bermanfaat lainnya seputar kehamilan, menyusui, dan parenting. Selamat menyusui dan semoga sukses selalu!